Datanglah ke Danau Toba (Perjalanan ke Danau Toba)
Danau Toba telah berkemas, mempersiapkan diri untuk menjadi "The New Bali". Dengan alokasi anggaran 4 triliun lebih (berapa sih nolnya itu... hehehe) dari pemerintah pusat yang dibagi-bagi ke dalam beberapa Kementerian, Danau Toba kini berdandan dan mengganti wajah yang baru menjadi wajah sering tersenyum serta lebih ramah untuk semua kalangan.
Infrastruktur berupa bandara, jalan tol, jalan umum dan tempat ibadah pun telah disediakan dan diperbaiki. Lihat saja ketika Bandara Silangit (diganti; Sigingamangaraja) yang dikebut pengerjaannya, walaupun sampai saat ini masih dalam tahap pengerjaan, namun pemerintah tetap memaksa agar maskapai terbang kesana. Pemerintah pusat serius dan benar-benar menggenjot wisata Danau Toba.
Tengoklah di Parapat terdapat masjid besar yang megah yang dikelilingi oleh restoran dan warung makan dengan aneka masakan dan hidangan yang nyummi, mulai dari masakan lokal, nasional (halal), internasional hingga masakan yang tidak dimasak pun ada (na niura), kita bebas memilih sesuai selera.
Memang beberapa waktu lalu, terjadi benturan antara pemerintah, dalam hal ini Badan Otorita Danau Toba (BODT) dengan warga di Desa Sigapiton, akan tetapi masalah tersebut telah selesai yang ditandai dengan ramainya masyarakat yang datang dalam acara pembukaan Karnaval Pesona Danau Toba yang dibuka oleh Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
***
Jika hendak berkunjung ke Danau Toba, mendarat di Bandara Silangit adalah pilihan terbaik. Tidak jauh dari bandara, terdapat tempat penyewaan motor dan mobil. Saya pernah menyewa motor di sini seharga 60 ribu rupiah/hari dan mobil 300-350/hari.
Dari bandara ini, kita bisa berjalan dengan menyisiri tepian Danau Toba melalui Desa Hutaginjang hingga tembus ke Desa Tele, atau bisa juga melalui jalan utama yaitu Balige-Parapat.
Saran saya lebih bagus melalui Tele saja, karena selain menikmati indahnya sisi Danau Toba, di daerah ini juga terdapat beberapa wisata geopark seperti, Sipinsur, Bakara dan sebagainya. Jika ingin belok ke arah perkampungan penduduk, di situ terdapat rumah adat yang sudah tua, tugu-tugu yang megah serta bangunan dan situs-situs peninggalan leluhur adat Batak.
Setelah tiba di Tele, kita dapat beristirahat di Panatapan (tempat khusus untuk memandang Danau Toba dari Kejauhan), sekedar minum kopi atau ngetah, di lokasi yang berdekatan juga terdapat rumah makan.
Dari Tele, kita mejuju ke Pulau Samosir, pulau yang penuh sejarah peradaban orang Batak, pulau yang indah dan memesona, di sini kita bisa bermalam (seminggu juga gpp... hehehe).
Setelah puas menikmati Pulau Samosir dan Danau Toba, kita bisa pulang melalui Pelabuhan Ajibata Parapat, atau bisa juga pulang ke arah datang yang dari Tele kemudian ke Bandara Silangit.
Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah ke Danau Toba
#ComeToLakeToba #VisitLakeToba
Infrastruktur berupa bandara, jalan tol, jalan umum dan tempat ibadah pun telah disediakan dan diperbaiki. Lihat saja ketika Bandara Silangit (diganti; Sigingamangaraja) yang dikebut pengerjaannya, walaupun sampai saat ini masih dalam tahap pengerjaan, namun pemerintah tetap memaksa agar maskapai terbang kesana. Pemerintah pusat serius dan benar-benar menggenjot wisata Danau Toba.
Tengoklah di Parapat terdapat masjid besar yang megah yang dikelilingi oleh restoran dan warung makan dengan aneka masakan dan hidangan yang nyummi, mulai dari masakan lokal, nasional (halal), internasional hingga masakan yang tidak dimasak pun ada (na niura), kita bebas memilih sesuai selera.
Memang beberapa waktu lalu, terjadi benturan antara pemerintah, dalam hal ini Badan Otorita Danau Toba (BODT) dengan warga di Desa Sigapiton, akan tetapi masalah tersebut telah selesai yang ditandai dengan ramainya masyarakat yang datang dalam acara pembukaan Karnaval Pesona Danau Toba yang dibuka oleh Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
***
Jika hendak berkunjung ke Danau Toba, mendarat di Bandara Silangit adalah pilihan terbaik. Tidak jauh dari bandara, terdapat tempat penyewaan motor dan mobil. Saya pernah menyewa motor di sini seharga 60 ribu rupiah/hari dan mobil 300-350/hari.
Video Perjalanan ke Danau Toba dari Bandara Silangit
Dari bandara ini, kita bisa berjalan dengan menyisiri tepian Danau Toba melalui Desa Hutaginjang hingga tembus ke Desa Tele, atau bisa juga melalui jalan utama yaitu Balige-Parapat.
Saran saya lebih bagus melalui Tele saja, karena selain menikmati indahnya sisi Danau Toba, di daerah ini juga terdapat beberapa wisata geopark seperti, Sipinsur, Bakara dan sebagainya. Jika ingin belok ke arah perkampungan penduduk, di situ terdapat rumah adat yang sudah tua, tugu-tugu yang megah serta bangunan dan situs-situs peninggalan leluhur adat Batak.
Setelah tiba di Tele, kita dapat beristirahat di Panatapan (tempat khusus untuk memandang Danau Toba dari Kejauhan), sekedar minum kopi atau ngetah, di lokasi yang berdekatan juga terdapat rumah makan.
Dari Tele, kita mejuju ke Pulau Samosir, pulau yang penuh sejarah peradaban orang Batak, pulau yang indah dan memesona, di sini kita bisa bermalam (seminggu juga gpp... hehehe).
Setelah puas menikmati Pulau Samosir dan Danau Toba, kita bisa pulang melalui Pelabuhan Ajibata Parapat, atau bisa juga pulang ke arah datang yang dari Tele kemudian ke Bandara Silangit.
Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah ke Danau Toba
Simanindo |
Balige |
#ComeToLakeToba #VisitLakeToba
Komentar
Posting Komentar