Maknyosnya Bakso Cak Man dan Padatnya Pengunjung Kampung Warna-Warni (Jodipan) Malang

Hari kejepit merupakan kabar yang menggembirakan buat mereka eh.. gua "budak kapitalis ini" LOL. Cuti 2 hari, Jumat dan Senin ditambah Selasa hari merah jika digabung maka ada waktu 5 hari untuk menghilangkan sejenak kepenatan ibukota Sepakat untuk melakukan trip ke Gunung Bromo dan keliling kota Malang.

Berangkat dari Stasiun Pasar Senen, kereta api ekonomi merupakan pilihan utama, di samping harganya yang pas dengan kantong, kereta api sekarang sudah rapi dan sudah terpasang AC. Mesen tiket jauh-jauh hari kami dapat tiket seharga 105 ribu rupiah dengan tujuan Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Tiba di Stasiun Pasar Turi jam 3 dini hari setelah menempuh perjalanan 11 jam, kami langsung dijemput oleh pihak rental dengan menggunakan mobil Suzuki APV yang sebelumnya sudah disewa seharga 300 ribu. Baru memejamkan mata sebentar di mobil, bunyi pintu tertutup membangunkan kami, pertanda telah sampai di rumah persinggahan di Kota Malang. Kami memilih singgah di kota Malang karena merupakan rumah orang yang menyewakan mobil jeep yang sekalian mengijinkan kami sekadar rebahan dan mandi.

Berjarak 800 meter dari Stasiun Malang, kami sepakat untuk turun dari mobil dan memutuskan untuk berjalan kaki menuju kampung warna-warni sembari melihat pemandangan yang ada di kota Malang. Di area kampung warna-warni terdapat juga beberapa kampung lain yang unik yang bernuansa warna-warna yang mencolok, seperti kampung 3D. Dinamakan kampung 3D karena di kampung ini hampir sepenuhnya tembok dan dinding rumah dilukis dengan 3 dimensi.

3.000 rupiah adalah tiket masuk bagi pengunjung yang ingin melihat keindahan serta berinteraksi dengan warga kampung warna-warni yang terletak di kota Malang.



Tonton Full Videonya di Bawah Ini!


Tiba di Jembatan yang menghubungkan kampung warna-warni dengan kampung lain di sebelahnya, pemandangan dengan warna tinta yang cerah tampak dari keajauhan. Memasuki gang yang sempit kampung warna-warni kami antri untuk membeli tiket. Mbak ayu yang menjaga pelayan tiket menyarankan agar kami datang nanti sore saja karena pagi ini pengunjung masih banyak banget maklum hari libur nasional. Berhubung siang harinya kami harus ke tempat wisata lain, mau tak mau pagi itu harus memasuki area kampung warna-warni.

Setelah menikmati keunikan kampung warna-warni dan keindahan kota Malang, cacing dalam perutpun mulai unjuk rasa, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kami bergegas ke Jalan WR Supratman untuk bersantap siang bakso yang terkenal itu, iya, Bakso Cak Man. 

Komentar

  1. Whats up the spouse! I'm going to suggest that this article is extraordinary,
    fantastic composed readily available through the majority of major infos.
    I¡¦d enjoy visiting excess blogposts in this way .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meat, Desa Indah di Pinggiran Danau Toba, Tampahan, Balige

Trio Amsisi