5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Traveling ke Bromo

Bromo semakin populer dan menjadi destinasi utama di Jawa Timur. Banyaknya selebritis lokal dan wisatawan mancanegara yang membagikan foto-foto traveling di akun media sosial mereka membuat para netizen semakin bersemangat menginjakkan kaki di sana.

Seiring dengan meningkatnya pengunjung ke Bromo, tidak jarang pula di antara para pengunjung yang datang tanpa persiapan yang baik, bahkan banyak juga yang hanya merelakan dan melihat kondisi setelah berada di tempat (on the spot). Kondisi seperti itu sih tidak masalah sepanjang dompet kita tebal dan waktu liburan panjang, namun liburan akan lebih nyaman dan menarik jika liburan dirancang se-efektif mungkin.

Nah, berikut ini 5 kesalahan yang harus kita hindari saat hendak dan telah berada di Bromo, Jawa Timur.

 Tonton Video Vlog Perjalanan Ke Bromo 




1. Memesan Tiket Menjelang Hari Keberangkatan. 


Ini sih tidak berlaku bagi Bis Mania, karena ketersediaan bus kesana tidak terbatas. Namun transportasi yang paling efektif ke Gunung Bromo adalah Kereta Api, selain murah dan cepat, kereta api sekarang sudah nyaman dan aman, bahkan kereta api kelas ekonomi telah memiliki AC (walaupun tidak bisa diatur suhunya, jadi klo malam dingin bat... heheh). Saking banyaknya penumpang kereta yang menuju Stasiun Malang sehingga tiket kereta sering kehabisan. Tips jika kehabisan tiket ke Stasiun Malang, pilihlah tiket yang ke Stasiun Duri, Surabaya.

2. Memilih Penginapan/Homestay yang Jauh Dari Stasiun Tapi Jauh Juga Dari Bromo. 

Pintu masuk ke Bromo paling umum adalah dari arah Malang dan dari Probolinggo. Jika hanya mengunjungi Gunung Bromo saja dan langsung pulang maka homestay terbaik adalah di dekat gerbang masuk, namun jika hendak mengeksplor Malang, homestay terbaik adalah di deket Stasiun Malang, lebih deket dengan tempat-tempat menarik lainnya di Malang, seperti Kampung Warna-Warni, Batu dan masih banyak yang lain.

3. Berangkat Dengan Sedikit Orang. 

Memasuki Gunung Bromo bisa menggunakan motor gede bisa menggunakan mobil jeep/hardtop. Paling tidak disarankan itu berdua dan bertiga karena "nanggung", naik motor susah karena harus 2 motor, sedangkan naik jeep biaya sewa mahal untuk berdua. Yang paling disarankan menggunakan Jeep dengan 5 hingga 8 orang, selain lebih aman, biaya juga bisa patungan dan lebih hemat karena bisa menyewa satu jeep. Sekadar informasi, biaya nyewa motor gede/trail 150-200rb/hari, sedangkan nyewa jeep itu 800 ribu.

4. Berangkat Setelah Subuh (Terlalu Siang)

Pintu masuk dari malang merupakan pintu kedatangan paling ramai pengunjung, sepanjang jalan ini akan sangat macet jam 4.00  hingga jam 6.00 WIB, belum lagi setelah di pertigaan jalan pertemuan arah kedatangan yang dari Probolinggo, kendaraan sama sekali tidak bergerak. Belum lagi kepadatan pejalan kaki pada saat mendaki di Bukit Penanjakan (bukit sunrise) yang ingin melihat matahari terbit. Selain itu puncak bromo akan mengeluarkan bau belerang jika telah melewati jam 8.00 WIB.

5. Tidak Mempersiapkan Fisik

Spot yang menarik di Bromo ada 4, yaitu: Puncak Bromo, Bukit Penanjakan, Pasir Berbisik dan Bukit Teletubbies. Mendapatkan foto selfi di empat tempat tersebut dalam satu hari membutuhkan tenaga yang besar, terlebih lagi jika kita berangkat jam 1.00 WIB tanpa sarapan dan kurang tidur.

Ada sedikit pangamalan, eh... pengalaman mengenai kelelahan di Tangga Bromo, saat itu peserta yang masih muda duduk dan muntah di  pertengahan tangga, dia bilang pusing dan pengen muntah, sehingga harus dipapah, selidik punya selidik, ternyata dia kelelahan karena tidak tidur dan naik bis dari Jakarta menggerus tenaganya.

***

Enjoy Your Life, Pikniklah Biar Gak Cepat Mati...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meat, Desa Indah di Pinggiran Danau Toba, Tampahan, Balige

Trio Amsisi